Berita

Muhammadiyah Tidak Mengharamkan Budaya

PWMJATENG.COM, KARANGANYAR – Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Karanganyar Muhammad Samsuri dalam sambutan “Apresiasi Wayang Pelajar” yang diselenggarakan oleh Lembaga Seni dan Olah Raga PDM Kabupaten Karanganyar bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Sabtu (04/08) bertempat di Gedung Dakwah Muhammadiyah Karanganyar.

“Muhammadiyah tidak mengharamkan budaya, tentunya budaya maupun seni indah yang berlandaskan ilmu dan agama yang jauh dari nilai-nilai kemaksiatan. Maka kita punya LSBO yang menjadi media mewadahi salah satunya budaya sebagai media dakwah amar ma’ruf nahy munkar, bahkan budaya dan seni yang ditangani oleh LSBO PDM Karanganyar sudah beberpa kali tampil mendapat kehormatan dalam kegiatan-kegiatan lokal maupun nasional”. Kata kandidat Doktor pada Universitas Sultan Agung Semarang ini.

“Tentu kita mendorong kemajuan disegala aspek sebagai sarana dakwah berkemajuan, namaun demikikan jangan sampai kemajuan itu menjadikan kehilangan jati diri”. Tambah Muh Samsuri.

Acara pementasan wayang oleh dalang Ki Ngabei Edy Sulistyono mengangkat judul “Bima Meguru” yang diambil dari cerita “Dewa Ruci” dihadiri lebih dari 500 pelajar Muhammadiyah beserta tamu undangan dari pemerintah daerah Kabupaten Karanganyar maupun Kemendikbud. Sebelum pementasan wayang yang diringkas dalam durasi sekitar satu jam yang memasukkan unsur-unsur dakwah dan nasehat bagi pelajar, juga dilakukan pementasan group karawitan “Surya Laras” dari MI Muhammmadiyah Karanganyar dibawah pembinaan ibu Marjiyanti sebagai Kepala Madrasah.

Setelah selesai pementasan wayang dilakukan “sarasehan” atau diskusi membahas tentang cerita wayang yang disampaikan maupun hal-hal terkait wayang. Selain Ki dalang juga dihadirkan praktisi budaya pewayangan Ki Dana Carita dari Tawangmangu. Salah satu ulasan yang disampaikan oleh Dalang Edy Sulistiyono adalah sejarah wayang dan perannya dalam dakwah islam di Indonesia.

“Sejarah wayang meskipun lahir dari jaman Hindu, dalam perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari sejarah masuknya Islam di Indonesia. Sejak era kerajaan Demak yang merupakan kesultanan Islam sampai kerajaan Pajang hingga Mataram, wayang yang ada saat ini menjadi kreasi dakwah Raden Mas Said atau biasa dikenal dengan sebutan Sunan Kalijaga. Jadi tegas dan jelas wayang itu adalah budaya islam juga, sebagai media dakwah dan pendidikan bagi penontonnya”. Tegas Ki Edy yang juga merupakan anggota LSBO PDM Karanganyar ini.

Lebih lanjut Ki Edy yang juga salah satu dosen pada ISI Surakarta ini menyampaikan jika pada jamnnya wayang sempat dipandang sebagai sesuatu yang dianggapjauh dari nilai-nilai islam karena adanya contoh perilaku dari para pemain dan dan dalangnya yang dianggap seronok. “Ibaratnya wayang ini adalah pisau, jika yang menggunakan orang baik dan untuk kebaikan akan menjadi media yang bermanfaat namun jika dipegang orang jahat maka pisau pun akan menjadi alat kejahatan”. (MPI PDM Kra-JOe).

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE