Berita

Menjadi Sejarah, UMP Tuan Rumah Muskorda IJTI Banyumas Raya

PWMJATENG.COM, BANYUMAS – Musyawarah Koordinator Daerah (Muskorda) Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banyumas Raya bertajuk Jurnalis Profesional, Negara Kuat digelar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Senin (23/12/2012).

Muskorda yang dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Dr Jebul Suroso, Sekertaris IJTI Pusat Wahyu Triyogo, dan Ketua IJTI Jawa Tengah Dr Teguh Hadi Prayitno MM MHum MH ini diikuti belasan orang jurnalis dari berbagai televisi nasional dan lokal.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama Dr Jebul Suroso mengatakan, UMP mengucapkan terimakasih dan bangga karena telah dipilih untuk menjadi tuan rumah.

“UMP sangat berterimakasih dan kami bangga bisa menjadi tempat untuk acara ini. Secara tidak langsung berarti kami terlibat didalam proses sejarah berdirinya IJTI di Banyumas. Kalau sekarang Muskorda IJTInya di UMP, kedepan Munas nya di UMP. Mudah-mudahan kita bisa seperti itu,” katanya.

Ketua Panitia Muskorda Saladin Ayyubi mengatakan hari ini menjadi akan menjadi sejarah terbentuknya IJTI Banyumas Raya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

“Ini adalah sejarah dari 17 orang jurnalis televisi yang berhasil membentuk IJTI Banyumas Raya, dan UMP sudah luar biasa, luar biasa pengorbanannya. Apa yang diberikan kepada jurnalis di Purwokerto,” katanya.

Menurutnya semula ada 19 orang yang mendaftarkan diri sebagai anggota IJTI Banyumas Raya, namun satu dinyatakan tidak lolos verifikasi, dan satu mengundurkan diri.

Ketua IJTI Jawa Tengah Dr Teguh Hadi Prayitno mengatakan, IJTI merupakan salah satu dari tiga organisasi konstituen dewan pers yang tidak bisa disusupi oleh wartawan abal-abal.

“Anggotanya kita bukan soal besar-besaran jumlah. Tapi ini soal kualitas. Jadi misalnya IJTI membuka peluang untuk menjadi anggota pasti akan banyak banget. IJTI harus mempunyai prodak hasil dari liputannya,” katanya.

Sementara itu Sekertaris IJTI Pusat Wahyu Triyogo mengatakan, IJTI dibentuk sebagai wadah jurnalis TV di seluruh Indonesia. “Tangangan televisi kedepan sangat beragam. Di era banjir informasi, kemudian perubahan tekhnologi, munculnya media sosial ini menjadikan kita sebagai jurnalis Televisi harus siap untuk dihadapi,” katanya.

Menurutnya banjir informasi dapat membingungkan masyarakat. Ditengah situasi seperti itu jurnalis televisi mempiki kesempatan sekaligus peluang bahwa profesional jurnalis televisi adalah yang utama.

“Teman-teman IJTI harus bisa menjadi nyala lilin ditengah gelapnya atau banjirnya informasi yang membuat orang kebingungan. Disitu IJTI ingin menempatkan diri sebagai jurnalis yang profesional, yang mampu memberikan informasi yang terferivikasi, kredibel dan diproduksi oleh teman-teman jurnaslis televisi secara profesional,” pungkasnya.(tgr)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE