Berita

LPCR PWM Jawa Tengah Gelar Rapat Kerja Wilayah Ke III untuk Penguatan Cabang dan Ranting

PWMJATENG.COM, BANJARNEGARA – Pada Hari Ahad, tanggal 29 Oktober 2017 telah diadakan Rakerwil ke III LPCR PWM Jawa tengah dengan tuan rumah PDM Banjarnegara, yang ditempatkan di Panti AsuhanYatim ‘Aisyiyah Cabang Blambangan, Banjarnegara. Hadir pada rakerwil tersebut 104 utusan dari 32 LPCR PDM Se Jawa Tengah, dan juga dihadiri oleh PP LPCR, PP LSBO dan Wakil Ketua PWM Jawa Tengah.

Acara dimulai dengan tertib dan lancar, acara dimulai dengan pembukaan yaitu sambutan oleh Wakil dari tuan rumah (PDM Banjarnegara), beliau menyampaikan bahwa pengembangan cabang dan ranting itu harus terus menerus dilakukan secara kontinyu, baik melalui pengajian atau pembinaan jamaah, secara tidak langsung juga perlu melibatkan AMM dalam kegiatan-kegiatan tersebut. AMM juga perlu disibukkan dengan kegiatan-kegiatan cabang dan ranting. Bidang-bidang yang lain juga perlu melibatkan  angkatan muda muhammadiyah y, diakhir sambutannya beliau menyampikan terimakasih kepada LPCR PWM Jawa tengah yang sudah mempercayakan PDM Banjarnegara untuk menjadi tuan rumah rakerwil ke III dan juga ucapan terimakasih kepada seluruh LPCR PDM se Jawa Tengah yang sudah berkenan hadir di Banjarnegara.

Dr. Suwarno, M.Si, juga menyampaikan sambutannya yaitu menyampaikan tujuan dari pengangkatan tema rakerwil ke III “Penguatan Cabang dan Ranting Berbasis Seni, Budaya dan Olahraga” , kenapa mengambil kata Seni, Budaya dan Olahraga karena cabang dan ranting merupakan ujung tombak dari pengkaderan, banyak AMM yang berada di tingkat Cabang dan Ranting, mereka perlu digandeng untuk memperkuat cabang dan ranting, dengan cara apa menggandeng mereka yaitu melalui kegiatan olahraga dan seni, karena kedua bidang tersebut para AMM banyak yang menyukai.

Hadir juga dalam rakerwil tersebut Wakil Ketua Pembina LPCR PWM Jawa Tengah Prof. Dr. H.M. Daelamy, SP. Beliau menyampaikan dalam bermuhammadiyah itu harus mempunyai niat yang tulus dengan penuh keyakinan dalam mengembangkan cabang dan ranting, beliau juga menyampaikan sebuah tips bagaimana agar ranting dan cabang Muhammadiyah menjadi satu kekuatan (kekuatan ekonomi, pilitik, kesehatan maupun kekuatan yang lainnya), jangan sampai ketika tidak ada kekuatan tersebut  maka akan terseret-seret, cukuplah kekuatan tersebut kecil tapis solid, perlu menghilangkan ego sektoral  yang masih melekat ditiap bidang, semangat dalam ngopeni (menghidupi, red) Muhammadiyah.

Penutup sambutannya juga menyampaikan peran AMM  atau Kader Muhammadiyah harus mampu bersaing di dunia internasional dengan memanfaatkan kesempatan yang ada serta didukung dan support dari para orangtua. Beliau mejelaskan ada 3 syarat untuk membangun kekuatan di ranting dan cabang muhammadiyah, ranting harus hidup, ada pengajian atas nama organisasi dan pengurus rajin rapat dengan dihadiri mayoritas  anggota.

Setelah beberapa sambutan tersampaikan, kemudian acara masuk ke presentasi materi yaitu tentang “Membangun soliditas jamaah Muhammadiyah menuju cabang dan ranting unggulan”, ada 6 aspek yang disampaikan oleh Dr. Mutiullah, M.Hum (Anggota LPCR PP), aspek ke pertama yaitu Pembinaan jamaah (Masjid yang makmur, pengajian rutin dikelola dengan baik, muhammadiyah menjadi rujukan cara ibadah, loyalitas atau komitmen, Korp Mubaligh Muhammaduyahm GJDJ dll), Kedua Manajemen Organisasi (Leadership, SDM dan Keuangan), Ketiga Kaderisasi dan partisipasi Anak muda (AMM), Keempat Pemberdayaan ekonomi persyarikatan,warga dan masyarakat, Kelima Memiliki AUM unggulan yg mencerminkan “Muhammadiyah yg berkemajuan” (Kreatif,inovatif, solutif) dan Keemam Daya Pengaruh dan penguasaan Media.

Presentasi kedua oleh LSBO PP Muhammadiyah, Drs. Sukriyanto AR, M.Hum. dengan judul sesuai dengan tema, dalam pendahuluannya disampaikan bahwa perlu menjadikan Seni Budaya dan olahraga sebagai sarana mendinamisasi dan kreatifisasi di Cabang dan ranting, serta melibatkan anggota khususnya anak muda dalam berbagai grup-grup seni budaya dan olah raga. Ada bererapa Program penguatan budaya dan olahraga yang pertama dengan kaderisasi dan pengembangan SDM berwawasan seni dan budaya di Cabang dan Ranting, kedua melalukan kajian strategis menghadapi tantangan budaya kontemporer, ketiga pengorganisasian SDM (anak-anak muda berbakat seni, olah raga dan pengelola wisata) dan pengembangan jaringan kerjasama, keempat membentuk grup-grup kesenian dan club-club olahraga di tiap cabang dan ranting, dan kelima Rihlah dakwah lewat festival seni budaya dan pemutaran film dakwah di cabang dan ranting.

Acara terakhir dalam rakerwil tersebut adalah pemilihan koordinator tiap eks karesidenan, yaitu Eks Karesidenan Banyumas, Eks Karesidenan Kedu, Eks Karesidenan Pati, Eks Karesidenan Pekalongan, Karesidenan Semarang, dan Karesidenan Surakart. Tujuan dibentuknya koordinator tersebut adalah untuk memudahkan koordinasi dan laporan program LPCR se Jawa Tengah.

Informasi rakerwil ke 4 akan dilaksanakan bulan April 2018 di Kabupaten Sukhoharjo. (M. Alfian N Azmi.)

 

 

 

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE