Kolom

Literasi Tsamuha; Upaya Membumikan Literasi di MTs Al-Mu’min

LITERASI adalah kemampuan individu untuk menggunakan segenap potensi yang dimiliki dan kemampuan individu untuk membaca, menulis, berbicara atau bahkan menyelesaikan masalah dengan pandangan positif (solutif) sesuai dengan tingkat keahlian setiap individu.

Banyak anggapan bahwa literasi hanyalah kegiatan menulis yang membosankan dan membuat otak seseorang merasa jenuh. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena sejatinya literasi itu menyangkut seluruh panca indera dan hati (perasaan).

Literasi bukan hanya terpaku pada buku bacaan, tetapi literasi merupakan jalan untuk membuka wawasan dengan membaca situasi kondisi atau lingkungan sekitar.

Pada dasarnya, hal terpenting dalam literasi adalah seseorang harus bebas buta aksara, bisa membaca dan menulis. Berdasarkan penjelasan dari Bapak Hendro Martono saat acara seminar di Pendopo Pengayoman (TBF08), bahwa terdapat dua (2) cara untuk membumikan budaya literasi. Cara pertama yaitu membaca, membaca dan membaca. Dengan membaca, seseorang akan luas pandangan dan wawasan. Karena seseorang tidak akan bisa menulis sebelum bisa membaca.

Adapun yang kedua adalah menulis, menulis dan menulis. Segores tinta akan lebih berharga dari pedang yang terhunus. Dengan menulis seseorang bisa mendefinisikan sebuah rasa. Segala imajinasi bisa tertuang dalam aksara, karena ketika mulut tak mampu lagi berucap, tulisan akan menjadi saksi bisu tanpa suara. Dengan menulis seseorang akan bisa mengolah kata menjadi sesuatu yang berharga.

Terkadang menulis memang membosankan, namun hal tersebut hanya berlaku bagi yang belum terbiasa. Seseorang akan merasa bahwa menulis adalah sesuatu yang menyenangkan ketika telah terbiasa menulis. Semuanya berawal dari kebiasan yang akan menjadi budaya. Karenanya menulis itu adalah kebiasaan bukan bakat.

Seseorang dikatakan memiliki kemampuan literasi apabila telah mendapatkan kemampuan dasar keterampilan bahasa. Keterampilan bahasa yang dimaksud meliputi membaca dan menulis. Cara terbaik untuk memperoleh dua aspek tersebut adalah dengan pendidikan. Pendidikan adalah hal penting bagi kehidupan setiap individu. Pendidikan selalu menjadi tumpuan harapan untuk mengembangkan individu masyarakat, karena pendidikan adalah suatu alat atau wadah untuk perwujudan kemajuan peradaban. tak hanya itu, pendidikan juga membuat generasi mampu berbuat bnyak untuk kepentingan umat.

Oleh karena itu, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mu’min Muhammadiyah Tembarak Temanggung membangun sebuah gerakan untuk membangun literasi. Literasi Tsamuha (MTs Al-Mumin Muhammadiyah) menjadi nama yang diusung dalam gerakan tersebut. Tujuan gerakan tersebut adalah untuk mengembangakan budaya literasi dan menumbuhkan sikap baca tulis pada setiap individu. Gerakan Literasi Tsamuha ini juga menjadi keunggulan MTs Al-Mu’min tersendiri karena berbagai tulisan santri di produksi dalam gerakan ini.

Kegiatan ini diharapkan akan mencetak kader bangsa yang mencintai budaya dalam bahasa, terutama bagi MTs Al-Mu’min tersendiri untuk bisa mewujudkan kemajuan bangsa dan agama. (Mawar Ledya Serli, member kelas Literasi Tsamuha)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE