Berita

LHKP PDM Kendal Dampingi Pengunjuk Rasa Korban Jalan Tol Semarang Batang

KENDAL – Pembangunan jalan tol Semarang – Batang yang direncanakan 13 tahun lalu tidak berjalan sebagaimana diharapkan, meski presiden Joko Widodo sudah melakukan ground breacking, pencanangan pembangunan tol Semarang – Batang dan Batang Pemalang Juni lalu. Faktanya, program nasional yang akan melewati 27 desa di Kabupaten Kendal tersebut masih jalan di tempat. Salah satu penyebabnya adalah pembebasan lahan milik warga.
Para korban jalan tol menghendaki adanya transparansi dan keterbukaan harga tanah, namun yang terjadi justru jadwal sosialisasi yang dianggap sebagai sebuah persetujuan warga untuk melepaskan hak atas tanahnya dengan nominal harga tanahnya Rp 210.000;/meter. Atas harga tersebut warga tidak setuju, mereka menganggap ada permainan makelar yang akan mengambil keuntungan besar, dan untuk memenuhi tuntutan warga melakukan unjuk rasa Senin (29/8/16), long march dari halaman Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Kendal menuju Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kendal. Para pengunjuk rasa menuntut kepala BPN sebagai tim SATKER ( Satuan Kerja ) pembebasan tanah jalan tol, untuk bersikap transparan dalam menentukan harga tanah kepada korban jalan tol.
“ Ada ketidakpuasan warga terhadap harga tanah yang telah dilakukan tim SATKER “ kata sekretaris Lembaga Hikmah Kebijakan Publik (LHKP) PDM Kendal, H. Kartiko Nursapto, SE di tengah – tengah pengunjuk rasa di depan kantor BPN Kendal. Menurut anggota DPRD Kendal 2009 – 2014 sosialisasi telah dilakukan hingga penawaran harga namun ada yang disembunyikan. “Dari sosialisasi pendataan, penghitungan data, penawaran, hingga bukti pembayaran tidak ada yang ditunjukkan kepada kami. Dan pemerintah harus mendengarkan tuntutan kami ini,” katanya. Ditambahkan, warga korban jalan tol harus dapat ganti rugi yang wajar dan layak. “ Ganti rugi atas jalan tol mestinya diperhatikan oleh pemerintah “ tuturnya.
Unjuk rasa berjalan cukup lama, karena menunggu hasil pertemuan perwakilan warga dengan Usman, kepala BPN Kendal. Sambil menunggu hasil rembukan para pengunjuk rasa meneriakkan yel – yel dan aksi pelemparan tomat ke arah papan nama BPN.
Di tengah – tengah pengunjuk rasa Usman muncul dan menyampaikan, aspirasi warga korban tol akan ditampung. Beliau minta dukungannya agar tuntutan warga bisa tercapai. Usai mendengarkan penjelasan langsung dari kepala BPN, para pengunjuk rasa berangsur – angsur meningggalkan kantor BPN menuju gedung dakwah PDM Kendal. (A.Gofur/MPI Kendal)

Muhammadiyah Jawa Tengah

Muhammadiyah Jawa Tengah adalah gerakan Islam yang mempunyai maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam Jawa Tengah yang sebenar-benarnya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE