Berita

LazisMu Salurkan Donasi Rp 20 Miliar untuk Bantu Tangani Tragedi Kemanusiaan Rohingya

PWMJATENG.COM, SEMARANG – Ada yang istimewa dalam Rapar Kerja Nasional (Rakornas) Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) yang berlangsung di di New Metro Hotel Semarang, Jumat (3/11).

Dalam pembukaan, Rakornas yang akan berlangsung hingga Minggu (5/11), tak hanya dihadiri para pegiat LazisMu seluruh Indonesia, namun juga dihadiri perwakilan dari sejumlah lembaga yang ada Muhammadiyah, yakni MPKU dan MDMC.

Dalam konferensi pers sebelum pembukaan, Direktur LazisMu PP Muhammadiyah, Andar Wiwobo, mengungkapkan bahwa LazisMu telah menyalurkan donasi yang dihimpun dari berbagai daerah sedikitnya 20 juta dolar Singapura atau Rp 20 miliar untuk penanganan tragedi kemanusiaan Rohingya, Myanmar, yang mengungsi ke Bangladesh. Melalui Muhammadiyah Aid, donasi tersebut dipergunakan untuk mengatasi masalah kesehatan.

“Di Bangladesh sendiri ada 6 tim relawan kemanusiaan, salah satunya dari Muhammadiyah (Muhammadiyah Aid). Kita mengirimkan 23 tenaga medis, salah satunya dokter anak. Kalau soal relawan, di Muhammadiyah tak kekurangan karena banyak yang mau jadi relawan tetapi kita batasi,” bebernya.

Dalam penanganan tragedi kemanusiaan Rohingya, kata Andar, Lazismu bersinergi dengan MPKU untuk menyediakan tenaga medisnya dan MDMC menyediakan relawannya.
Bendahara MPKU Muhammadiyah, Iqbal Rais mengemukakan, dengan jaringan rumah sakit yang dimiliki Muhammadiyah, Muhammadiyah siap mengerahkan tenaga medis. “Banyak tenaga medis Muhammadiyah yang siap,” tegasnya.

Dokter Corona Rintawan, Koordinator Program Manager Muhammadiyah Aid dan wakil manager Bangladesh di Indonesia (Humanitarian alliance); menambahkan, bahwa relawan maupun tenaga medis Muhammadiyah Aid sudah bisa diterima di tingkat internasional dalam penanganan Rohingya. Corona menyebutkan, 884 ribu warga Rohingya telah memasuki Bangladesh.

“Ini telah menjadi masalah kemanusiaan yang berat,” ujarnya.
Dari masalah kemanusiaan itu, anak-anak telah menjadi korbannya. “Angka kematian, 40 persen merupakan balita. Total dari kasus itu, karena masalah infeksi saluran pernapasan atas,” jelasnya.

Sedangkan Budi Setiawan, Ketua LPB MDMC PP Muhammadiyah, mengungkapkan kekhawatirannya bila hal itu dibiarkan maka bisa menimbulkan wabah kolera. “Yang dibutuhkan mereka adalah ketersediaan sarana sanitasi,” jelasnya. (R AJI)

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE