Kolom

Begini Cerita, Keikhlasan Guru Mempengaruhi Siswa dan Ciri Mukmin Sukses

PWMJATENG.COM, SOLO – Mungkin belum banyak di antara kita yang percaya, keikhlasan guru mengajar berpengaruh kepada karakter dan perilaku siswa serta ciri seorang mukmin sukses.

Hal itu disampaikan Ustaz H. Muhammad Kusnan, S.Ag dalam pengajian keluarga besar SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta, bertempat ibu Ani Rahmawati, S.Pd alamat RM. Bu Bibit Jl. Bone Barat 1, Ahad (28/4/2019).

Surat yang dibahas Quran surat Al Mu’minun ayat 1-11. Dari ayat 1-11 surat Al Mu’minun dapat kita tarik 6 garis besar ciri mukmin sukses, yaitu:Pertama, Khusu’ dalam shalatnya. Kedua, Menjauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang sia-sia. Ketiga, Menunaikan zakat. Keempat, Menjaga kemaluan kecuali dari istri dan hamba sahaya yang dimiliki. Kelima, Memelihara amanah dan menepati janji. Keenam, Menjaga shalat.

Kusnan punya pengalaman tentang keikhlasan itu karena dia juga pensiunan kepala sekolah SD Muhammadiyah 20 Solo.

Menurut dia, nilai keikhlasan dalam mengajar murid itu sangat penting. Perlu dipahamkan kembali pada setiap guru.

”Perilaku anak didik zaman sekarang sangat berbeda dengan anak didik zaman dulu. Hal itu disebabkan salah satunya tingkat keikhlasan para guru dalam mengajar dan mendidik sudah jauh berubah, setiap orang pasti memiliki masalah kecuali sudah mati itulah proses hidup, guru yang ikhlas akhirnya di umrahkan oleh muridnya, ini pengalaman saya,” kata Ustaz Kelahiran Sragen, 24/4/1958.

Lebih lanjut ia mengatakan “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (Qs Al-Dzariyat: 56)

Sebagai hamba Allah di muka bumi ini, manusia sudah sepatutnya mengingat tugas utamanya, yakni beribadah kepada Allah SWT. “Beribadah tidak saja terpaku pada ritual salat dan zakat. Akan tetapi, segala sesuatu yang awalnya dilandaskan karena Allah, ia bisa menjadi ibadah, mau tidur baca do’a, mau beraktivitas baca basmallah,” tegasnya.

Lalu balasan apa yang dijanjikan Allah SWT untuk mukmin dengan kriteria tersebut? Surga firdaus. Dan kekal di dalamnya, balasan bagi mukmin yang dijelaskan dalam surat Al Mu’minun ayat 1-11 diatas.

Terakhir, Alquran mengisahkan tentang dua orang lelaki di zaman dulu. Keduanya bersahabat. Yang satu beriman. Dan temannya ingkar. Orang yang beriman diuji dengan kesempitan hidup. Sedikit rezeki, harta, dan barang yang ia miliki. Tapi Allah memberinya nikmat terbesar, yaitu nikmat iman.

Temannya yang ingkar, Allah uji dengan kelapangan rezeki. Kemudahan duniawi. Dan Allah beri untuknya harta dan materi yang melimpah. Allah uji dia.

“Kami jadikan bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan kami kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun itu Kami buatkan ladang. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu tiada kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah kedua kebun itu, dan dia mempunyai kekayaan besar,” (QS:Al-Kahfi : 32-34).

Humas Jatmiko.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE