Berita

Begini Cara SD Muhammadiyah Sukorejo Peduli Korban Bencana Palu dan Donggala

PWMJATENG.COM, KENDAL – Ada perbedaan yang dilakukan anak – anak SD Muhammadiyah Sukorejo, Kendal dengan organisasi atau kelompok lain ketika mengumpulkan dana dari masyarakat untuk korban gempa, tsunami dan likuifaksi yang terjadi di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Seluruh siswa dilibatkan pada aksi galang dana dengan tujuan utama menanamkan rasa kepedulian siswa terhadap masyarakat Palu yang sedang didera bencana, bukan pada banyaknya rupiah yang  diperoleh.

“ Sesungguhnya yang kami lakukan sebagai ikhtiar kolektif agar anak – anak memiliki rasa peduli, simpat dan empati. “ kata Kepala SD Muhammadiyah Sukorejo, Butuk Kemisih. Menurut Beliau karakter mulia harus ditumbuhkan sejak dini.  “ Karena ini dunia pendidikan, kami berkewajiban menstimulasi tumbuhnya karakter mulai, mewujudkan pribadi yang memiliki sinsitifitas tinggi terhadap derita yang menimpa sesama. “ ujarnya.

Bermodal dari selebaran – selebaran tentang kondisi pasca bencana dan list donatur, sebanyak 863 siswa SD Muhammadiyah Sukorejo Ahad (7/10) diterjunkan untuk  melakukan aksi penggalangan dana dengan sasaran para tetangga dan keluarga siswa dimana mereka tinggal. “ Caranya, mereka mendatangi tetangga dan anggota keluarga mohon bantuan dana kami nilai sebagai bentuk menanamkan rasa empati kepada para korban bencana “ jelasnya.

Menurut Butuk, tujuan utama dari kegiatan tersebut tidak pada banyaknya dana yang akan terkumpul. “ Kami menginginkan agar kepekaan sosial, dan kepedulian sesama bisa tertanam sejak dini dan ketika beranjak dewasa mereka memiliki jiwa sosial “ ungkapnya.  Pengalaman model pengumpulan dana seperti itu ternyata pernah dilakukan untuk muslim Rohingnya dengan Rp 56 juta dana yang terkumpul. “ Mengacu pada pengalaman tersebut, kami kembali melakukannya, dan alhamdulillah terkumpul sebanyak Rp 63.427.100.“Dijelaskan, awalnya pengumpulan dana kemanusiaan di SD Muhammadiyah Sukorejo sebatas motivasi. “ Para siswa setelah upacara bendera atau selepas sholat jamaah dhuhur kami edarkan kotak bergambar korban bencana “

Terkait dengan anak agar meminta dana untuk para korban Palu dinilai sebagai tindakan mengeskploitasi tidaklah benar “ Kami merasa anak tidak tereksploitasi, justru ini tindakan untuk melatih agar anak lebih peduli terhadap saudara yang sedang kesusahan “ kata wali murid dari Rafi, Thufail Imtinam. Menurut beliau, hanya sebagian kecil yang menilai negatif atas tindakan tersebut. “ Tindakan eksploitasi itu hasilnya untuk kepentingan yang mengeksploitasi, tetapi ini untuk saudara kita yang sedang terkena bencana “ tegas Thufail. ( Bk/MPI Kendal )

Aji Rustam

Jurnalis MPI PWM Jateng, Wartawan Seniour TribunJateng

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tidak bisa menyalin halaman ini karena dilindungi copyright redaksi. Selengkapnya hubungi redaksi melalui email.

WP Radio
WP Radio
OFFLINE LIVE